Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Metode Tradisional dan Modern
Cara Menentukan Arah Kiblat - Sahabat PenemuanTerbaru.com, kali ini kami akan berbagi bagaimana cara menentukan arah kiblat untuk melaksanakan Ibadah Sholat. Mengetahui arah kiblat atau arah untuk Sholat tentunya sangatlah penting. Arah kiblat mengarah pada Ka’bah di Mekkah yang tepatnya berada di negara Arab Saudi.
Baca juga:
- Cara Mengambil Foto Gerhana Matahari dengan Aman.
- Cara Mengecilkan Ukuran Video Sampai 10 Kali Lipat.
- Cara Mudah Membuat Masker Asap dari Barang Bekas.
- Cara atau Tips Untuk Berhenti Merokok.
Cara Menentukan Arah Kiblat
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan arah kiblat baik dengan metode tradisional maupun secara modern dengan memanfaatkan keberadaan teknologi masa kini. Untuk mengenathui bagaimana cara menentukan Arah Kiblat untuk melaksanakan Ibadah Sholat, berikut ulasannya:
1. Cara Penentuan dengan Metode Rashdul Kiblat
Rashdul kiblat adalah ketentuan waktu dimana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat. Sebagaimana dalam kalender Menara Kudus KH. Turaichan ditetapkan pada tanggal 27 atau 28 Mei dan tanggal 15 atau 16 Juli Pada tiap-tiap tahun sebagai Yaumy Rahsdil kiblat.
Penentuan arah kiblat ditentukan berdasarkan bayang-bayang sebuah tiang atau tongkat pada waktu tertentu. Alat yang dipergunakan antara lain adalah bencet, miqyas atau tongkat istiwa. Metode ini zenith Ka’bah. Posisi lintang Ka’bah yang lebih kecil dari nilai deklinasi maksimum matahari menyebabkan matahari dapat melewati Ka’bah sehingga hasilnya diakui lebih akurat dibandingkan dengan metode-metode yang lain.
Rashdul kiblat global terjadi dalam satu tahun sebanyak dua kali, yaitu pada setiap tanggal 27 mei (tahun kabisat) atau 28 mei (tahun bashitah) pada pukul 11:7 LMT (local Mean Time) dan pukul 12:06 LMT (local Mean Time). Karena pada kedua tanggal dan jam tersebut nilai dklinasi matahari hamper sama dengan lintang Ka’bah tersebut.
Dengan demikian, apabila waktu Makkah (LMT) tersebut dikonversi menjadi waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), maka harus ditambah dengan 4 jam 21 menit sama dengan 16:18 WIB dan 16:27 WIB. Oleh karena itu, kaum muslimin dapat mengecek arah kiblat pada setiap tanggal 27 atau 28 Mei jam 16:18 WIB, karena bayangan matahari akan membelakangi arah kiblat, demikian pula setiap tanggal 15 atau 16 Juli jam 16:27 WIB. Dalam beberapa referensi, waktu rashdul kiblat ini dapat digunakan dalam beberapa hari, berkisar 1 hari sebelum dan 1 hari setelah tanggal tersebut.
2. Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Mengetahui Posisi Sahabat Terhadap Mekkah
Dari Indonesia, Mekkah berada di barat atau barat laut. Jadi penentuan dengan metode ini harus memperhitungkan keberadaan kita terhadap Mekkah dalam hal ini tempat di mana terdapat Ka'bah sebagai kiblat. Karena di Indonseia kita berada di sebelah atau bagian Timur Mekkah maka tentunya kita menghadap ke arah barat atau barat laut sebagai arah Kiblat.
Mengetahui posisi sahabat terhadap Mekkah dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Gunakan matahari untuk menentukan arah. Selama ribuan tahun, parah ahli navigasi bergantung pada matahari untuk mengetahui lokasi mereka. Dengan mengetahui di mana matahari terbit dan tenggelam, Anda dapat mengetahui posisi dan arah menuju Mekkah.
b. Buatlah jam matahari. Carilah daerah yang datar, dan sebelum tengah hari, letakkan tongkat atau benda vertikal lainnya dengan panjang kira-kira 1 meter.
- Tandailah ujung bayangan dari tongkat tersebut.
- Ukurlah panjang bayangan, dan gambar lingkaran di sekitar tongkat dengan menggunakan panjang bayangan sebagai radiusnya.
- Seiring berjalannya hari (menuju tengah hari), bayangan akan memendek dan menjauh dari pusat lingkaran. Bayangan akan kembali memanjang saat menjelang malam dan akan kembali menyentuh pusat lingkaran. Pada saat itu, buatlah tanda lain, dan gambarlah sebuah garis di antara dua tanda yang sudah sahabat buat.
- Garis tersebut mewakili arah barat dan timur. Titik atau tanda pertama yang sahabat buat mewakili arah barat, dan tanda terakhir yang sahabat buat mewakili arah timur.
- Gambarlah garis tegak lurus terhadap garis barat dan timur. Garis tersebut adalah garis utara dan selatan sahabat.
c. Menggunakan kompas. Metode yang telah teruji benar ini memang tidak akan memberitahu sahabat secara pasti di mana kiblat berada, tetapi jika sahabat mengetahui di mana lokasi sahabat terhadap Mekkah, metode ini akan jauh lebih akurat daripada metode yang menggunakan tongkat di atas tanah (metode jam matahari).
3. Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Memanfaatkan Teknologi Masa Kini
Menggunakan teknologi masa kini memang dianggap oleh berbagai kalangan yang paling cepat dan mudah. Ada beberapa langkah yang dilakukan diantaranya dengan memanfaatkan berbagai aplikasi atau software yang dapat di download atau telah tersedia di smartphone sahabat yang menggunakan fasilitas GPS dan Software kompas untuk menentukan arah yang benar, di manapun sahabat berada sehingga dapat menentukan arah kiblat.
Di internet, ada situs-situs yang dapat menghitung arah yang paling dekat dengan Kiblat. Sebagai contoh, dari Portland, Oregon, 17 derajat di utara—utara timur laut—adalah jarak yang paling dekat untuk menuju kiblat daripada selatan-tenggara. Di Indonesia sendiri seperti di Ibukota Jakarta arah kiblat berada di 295,15 derajat dari arah utara menuju barat laut.
Memang saat ini banyak argumen dan opini mengenai penentuan arah kiblat, namun hal itu janganlah menjadi suatu hal yang dapat menyebabkan perpecahan. oleh karena itu pentingnya menentukan arah kiblat yang benar akan lebih baik jika setiap Cara Menentukan Arah Kiblat dikombinasikan serta senantiasa disesuaikan dengan tempat atau posisi dimana akan melaksanakan Ibadah Sholat seperti Masjid-masjid yang ada di daerah sahabat.
Nach demikian share kali ini dari PenemuanTerbaru.com mengenai bagaimana Cara Menentukan Arah Kiblat yang benar, dan semoga dapat memberikan manfaat serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun tetap saran dari sahabat kami harapkan. - Penemuan Terbaru
Pustaka:
[MAKALAH RASHDUL KIBLAT (Sensorku Blogspot)]
[Wikihow Indonesia]
[Kementerian Agama Indonesia]